China meningkatkan impor minyak mentah Venezuela dan Iran karena penyulingan domestik menepis risiko US sanksi untuk mengambil barel murah. Penyulingan China mengimpor 324 juta barel dari Venezuela dan Iran pada 2021, kata para analis. Itu merupakan peningkatan 53% dari tahun 2020 dan menandai volume tertinggi sejak 2018, ketika China meraup 352 juta barel dari kedua negara.
Analis mengatakan minyak mentah Iran bisa sampai 10% lebih murah dari harga global ketika dikirim ke China. Pengiriman ini biasanya tidak terdaftar pada data pabean resmi. Kapal tanker yang membawa barel ini biasanya mematikan transpondernya untuk menghindari deteksi. Minyak juga dipindahkan ke kapal lain di tengah laut untuk menyembunyikannya lebih jauh. Minyak Venezuela dan Iran sering diganti namanya menjadi minyak mentah dari Oman dan Malaysia.
Naiknya harga minyak global dan terbatasnya kuota impor dari Beijing untuk penyulingan swasta juga membuat barel yang dikenai sanksi lebih menarik meskipun ada risiko penalti karena selalu dijual dengan harga diskon, kata para analis. Pada saat yang sama, US telah melonggarkan penegakan sanksi setelah Presiden Joe Biden mendorong pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran.
Tags: AlwaysFree,Asia Pacific,China,Crude Oil,Indonesian,NEA
Published on January 11, 2022 2:35 PM (GMT+8)Last Updated on January 11, 2022 2:35 PM (GMT+8)
