Pada hari Rabu, dalam Rencana Lima Tahun 2021-2025, China menyatakan bahwa mereka akan memacu kemampuan daur ulang dan pembakaran plastiknya sambil juga mempromosikan produk plastik yang lebih ramah lingkungan dan mengambil tindakan terhadap penggunaan plastik yang berlebihan dalam kemasan dan pertanian.
Rencana tersebut akan mendorong pengecer dan perusahaan pengiriman untuk memangkas kemasan plastik yang tidak masuk akal sambil juga meningkatkan tingkat pembakaran sampah perkotaan menjadi sekitar 800.000 tpd pada tahun 2025, dari 580.000 tpd pada tahun 2020.
Produksi kantong plastik ultra-tipis dan microbeads plastik akan dilarang secara nasional. Rencana tersebut juga akan mempromosikan penggunaan produk alternatif seperti bambu, kayu, kertas, dan plastik biodegradable baru.
Untuk sektor pertanian tanah air, tingkat daur ulang untuk mulsa plastik pertanian ditargetkan naik hingga 85%.
China telah menyarankan kota-kota besar untuk memperkenalkan kebijakan pemilahan sampah, membangun pabrik daur ulang skala industri, dan melarang restoran dan platform e-commerce menggunakan produk sekali pakai seperti sedotan plastik dan tas belanja.
Pada tahun 2020, undang-undang limbah padat baru juga mulai berlaku, menaikkan denda bagi pelanggar sepuluh kali lipat dan mengamanatkan pembangunan infrastruktur daur ulang baru.
Tags: All Plastics,AlwaysFree,Asia Pacific,China,Indonesian,NEA
Published on September 20, 2021 5:40 PM (GMT+8)Last Updated on September 20, 2021 5:40 PM (GMT+8)
