Menurut data dari Komisi Perdagangan Internasional AS yang dilihat oleh SSESSMENTS.COM, ekspor ethylene AS meningkat 43% menjadi 123.752 ton pada periode bulan Januari-April, dari 86.515 ton pada periode yang sama tahun lalu. Menurut data tersebut, ekspor pada bulan Januari mencapai 37.350 ton, dengan Taiwan dan Indonesia menerima 92% darinya. Ekspor turun menjadi 36.498 ton pada bulan Februari, lalu menjadi 25.800 ton dan 24.104 ton dalam dua bulan berikutnya karena masalah coronavirus.
Peningkatan tersebut mencerminkan ekspor dari terminal baru di sepanjang Houston Ship Channel, yang dimiliki oleh Enterprise Products Partners. Terminal baru itu mengirimkan kargo ethylene pertamanya pada tanggal 2 Januari. Terminal tersebut saat ini memiliki kapasitas 600.000 ton/tahun, tetapi akan mencapai kapasitas penuh 1 juta ton/tahun ketika fasilitas penyimpanan kriogenik memasuki layanan pada kuartal keempat tahun ini.
Sebagaimana dicatat oleh SSESSMENTS.COM, terminal berkapasitas 300.000 ton/tahun milik Targa Resources adalah satu-satunya fasilitas ekspor ethylene di AS sebelum terminal baru Enterprise dimulai. Data tahun 2019 mencerminkan adanya ekspor dari fasilitas ini karena fasilitas yang baru belum mulai beroperasi. Tahun lalu, ekspor ethylene AS mencapai 289.107 ton.
Tags: Americas,Ethylene,Indonesian,News,PE,PET,PP,PVC,Styrenics,US
Published on June 8, 2020 12:28 PM (GMT+8)Last Updated on June 8, 2020 12:28 PM (GMT+8)
