Jepang mengimpor naptha yang digunakan untuk meningkatkan produksi ethylene pada tahun fiskal April 2019 hingga Maret 2020, menurut data dari kementerian ekonomi, perdagangan dan industri (METI) yang dilihat oleh SSESSMENTS.COM. data tersebut menunjukan bahwa bahan baku untuk produksi ethylene pada periode tersebut naik sebesar 5,4%dati tahun fiskal sebelumnya
Produksi ethylene pada tahun fiskal 2019-2020 meningkat 1,4% dari tahun fiskal 2018-2019 menjadi 6,3 juta ton. Peningkatan ini disebabkan oleh jumlah cracker operasional yang lebih tinggi pada periode tersebut. Menurut METI, ada sepuluh cracker ethyelene dalam maintenance wajib selama tahun fiskal 2019-2020, dibandingkan dengan 14 unit pada tahun fiskal sebelumnya.
Naphtha impor sebagai bahan baku petrokimia naik 13.7% dari tahun ke tahun menjadi 1,3 juta ton pada bulan Maret. Namun, output ethyelene turun 19,4% menjadi 453.600 ton selama sebulan karena dua cracker sedang dalam maintenance rutin, dibandingkan dengan nol pada tahun sebelumnya.
Dalm hal biaya, Naphtha impor Jepang pada bulan Maret mencapai $537,40/ton. Biaya 5,9% lebih tinggi dari bulan Maret tahun lalu, tetapi 7,6% lebih rendah dibandingkan dengan bulan Februari.
Tags: All Feedstocks,Asia Pacific,Ethylene,Indonesian,Japan,NEA,Naphtha,News
Published on April 16, 2020 5:28 PM (GMT+8)Last Updated on April 16, 2020 5:28 PM (GMT+8)
