Search posts by:

Search posts by:

Newsletter successfully sent
Failed to send newletter

NewsSSESSMENTS: Produsen Petrokimia India Pertimbangkan Meningkatkan Output

Author: SSESSMENTS

Sumber-sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa beberapa produsen petrokimia di India sedang mempertimbangkan atau mulai meningkatkan produksi ketika pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan di bawah lockdown Coronavirus secara nasional. Sebagian besar produsen sedang berusaha meningkatkan tingkat operasi di cracker dan unit di hilir karena mereka mengantisipasi permintaan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Reliance Industries (RIL) saat ini mengoperasikan cracker Jamnagar yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,5 juta ton/tahun dengan tingkat penuh setelah menurunkan tingkat produksi pada akhir bulan Maret dan bulan April karena lockdown nasional di India. RIL juga mengoperasikan cracker yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 930.000 ton/tahun di Hazira. Kedua cracker tersebut terintegrasi dengan pabrik polyethylene (PE) dan ethylene glycol (MEG) di sektor hilir.

Sumber pasar juga mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa Bharat Petroleum Corporation Limited (BPCL) yang dikelola oleh pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan tingkat operasi pada unit polypropylene (PP) yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 70.000 ton/tahun di Mumbai dan unit PP yang memiliki kapasitas produksi 500.000 ton/tahun di Kochi pada pekan mendatang. BPCL telah mengoperasikan unit sekitar 60% sejak lockdown dimulai.

Perusahaan milik negara yang sama, GAIL, sedang mempertimbangkan untuk memulai kembali aktivitas produksi beberapa line PE miliknya di kompleks Pata. Gail dapat memproduksi HDPE/LLDPE sekitar 900.000 ton/tahun, tetapi beberapa output telah terhenti sejak terjadi penutupan dengan kapasitas operasi tetap berada di sekitar level 50%. GAIL juga mengoperasikan dua cracker ethylene dengan kapasitas gabungan sebanyak 900.000 ton/tahun di Pata, tetapi rincian operasi mereka tidak tersedia.

Haldia Petrochemicals mengoperasikan cracker ethylene yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 700.000 ton/tahun di Benggala Barat pada kapasitas 70% setelah mulai kembali beroperasi pada akhir April. Namun, mulai meningkatkan produksi di unit tersebut pekan ini. Haldia menutup cracker tersebut pada tanggal 23 Maret dan menyatakan force majeure pada pasokan sebelum lockdown dimulai pada tengah malam tanggal 25 Maret.

Tags: Ethylene,ISC,India,Indonesian,Monoethylene Glycol,News,PE,PP,Plant

Published on May 14, 2020 2:04 PM (GMT+8)
Last Updated on May 14, 2020 5:45 PM (GMT+8)