Sumber-sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa Zhejiang Petrochemical (ZPC) di Cina telah memulai pabrik dehidrogenasi propana baru (PDH) di Zhoushan di provinsi Zhejiang. Pabrik tersebut menghasilkan output propylene pertama pada tanggal 15 Juli setelah mendapatkan pasokan propana mulai tanggal 10-11 Juli. Sumber pasar mencatat bahwa pabrik tersebut saat ini beroperasi pada level sekitar 60% dari kapasitasnya.
Akan tetapi, hasil propylene baru masih mengandung kadar air yang tinggi. ZPC menyempurnakan proses produksi dan bertujuan untuk memproduksi propylene sesuai spesifikasi dalam beberapa hari ke depan. Unit PDH baru milik ZPC itu dapat mengkonversi hingga 720.000 ton/tahun propana menjadi 600.000 ton/tahun propylene. Kilang terintegrasi berkapasitas 400.000 barel per hari ZPC di Zhoushan akan memasok sebagian besar bahan baku propana untuk unit baru tersebut.
ZPC akan mengintegrasikan unit PDH baru dengan unit akrilonitril hilir dan unit fenol/aseton. Pabrik akrilonitril memiliki kapasitas sebanyak 260.000 ton/tahun. ZPC memulai pabrik tersebut dua pekan lalu dan saat ini beroperasi pada kapasitas sekitar 70%. Sementara itu, unit fenol/aseton berkapasitas 400.000/250.000 ton/tahun diperkirakan akan segera beroperasi. ZPC juga berencana untuk menjual propylene sebesar 20.000 ton/bulan di pasar para pedagang.
Seperti yang dicatat oleh SSESSMENTS.COM, unit PDH yang baru akan memperluas kapasitas propylene ZPC menjadi 1,63 juta ton/tahun, menjadikannya produsen propylene swasta terbesar di Cina. Kapasitas propylene ZPC saat ini terdiri dari 700.000 ton/tahun dari cracker naphtha dan 330.000 ton/tahun dari fluid catalytic cracker (FCC) yang keduanya mulai beroperasi pada bulan Desember 2019.
Tags: Asia Pacific,China,Indonesian,NEA,PP,Plant,Propylene
Published on July 17, 2020 9:47 AM (GMT+8)Last Updated on July 17, 2020 9:47 AM (GMT+8)
