Penawaran PVC berbasis ethylene lokal, basis FD Indonesia, belum termasuk PPN 10% dalam semua ketentuan
Description: *Nilai tukar USD/IDR = 14.750 **Nilai tukar USD/IDR = 14.100Pasar PVC Indonesia Memperoleh Momentum, Ketakutan Pada Coronavirus Menghalangi Adanya Kenaikan
- Produsen utama PVC Taiwan mengumumkan penawaran untuk pengiriman bulan Juli
- Permintaan menunjukkan sedikit peningkatan, tetapi di bawah ekspektasi pasar
- Standard Toyo Polymer menunda operasi kembali pabrik PVC
Data SSESSMENTS.COM menunjukkan bahwa pasar PVC Indonesia telah mendapatkan momentum, tetapi meningkatnya kasus novel coronavirus yang baru tetap menutup kemungkinan pada kenaikan harga. Di pasar domestik, para produsen lokal mempertahankan harga yang tinggi untuk pengiriman bulan Juni. Mengikuti strategi penetapan harga dari produsen utama PVC Taiwan, sebagian besar produsen melakukan kenaikan harga sebanyak $40/ton untuk penawaran lokal dalam mata uang USD dibandingkan dengan penawaran pengiriman bulan Mei dengan sebagian besar kesepakatan harga diselesaikan pada tingkat penawaran awal. Untuk pembelian dalam jumlah kecil, beberapa konverter berhasil mendapatkan kesepakatan pada harga $840/ton dalam ketentuan kredit 45 hari, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%. Dari pasar impor, penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari produsen utama PVC Taiwan muncul pada harga $100/ton lebih tinggi dari pengiriman bulan Juni, tercatat pada harga $790/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Asia Tenggara dengan diskon sebesar $10/ton berlaku untuk 500 ton ke atas untuk semua pasar.
Pasar PVC Indonesia mengalami sedikit peningkatan dalam hal permintaan dari pekan sebelumnya karena pasar telah sepenuhnya kembali dari liburan Idul Fitri. Namun, sebagian besar pelaku pasar Indonesia melihat situasi saat ini berada di bawah ekspektasi karena pembatasan lockdown yang masih menyelimuti negara ini, membuat ekonomi macet. Faktanya, sebagian besar daerah masih berjuang melawan penyakit yang sangat menular dengan tingkat intensitas yang berbeda. Jakarta, ibu kota Indonesia, telah memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada tanggal 4 Juni, dan mendeklarasikan bulan Juni sebagai periode transisi ke "Normal Baru" dengan langkah-langkah pelonggaran untuk sektor bisnis. Memiliki pandangan yang sama, Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan daerah sekitarnya mulai mencabut pembatasan ini mulai tanggal 8 Juni meskipun terjadi lonjakan dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi di provinsi Jawa Timur. Pekan ini, sebagian besar pabrik hilir masih beroperasi pada kapasitas yang berkurang 50-60% dari output normal, sementara beberapa pabrik terpaksa menghentikan produksi karena lambatnya permintaan untuk produk akhir. Pada berita mengenai pabrik, Standard Toyo Polymer Indonesia telah mendorong kembali pabrik PVC-nya untuk beroperasi ke pekan berikutnya karena perusahaan tersebut menghadapi kekurangan tenaga kerja yang besar. Sebelumnya, pabrik dengan kapasitas 82.000 ton/tahun tersebut ditutup untuk keperluan maintenance pada tanggal 27 Mei. Sementara itu, tidak ada masalah pasokan signifikan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM.
Untuk prospek, mayoritas pelaku pasar Indonesia menyatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa permintaan domestik akan secara bertahap bergerak lebih tinggi dipicu oleh pasar energi yang lebih kuat. Dalam situasi pasar normal, sumber-sumber pasar di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli akan cenderung membeli lebih banyak volume sejalan dengan tren naik di pasar, meskipun kondisi pasar secara keseluruhan tidak dalam kondisi yang baik. Sementara beberapa sumber pasar khawatir bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk memperpanjang periode lockdown setelah bulan Juni mengingat jumlah peningkatan yang stabil pada infeksi Coronavirus.
Tags: Asia Pacific,Indonesia,Indonesian,PVC,SEA,Weekly
Published on June 9, 2020 3:22 PM (GMT+8)Last Updated on June 9, 2020 3:22 PM (GMT+8)
