Search posts by:

Search posts by:

Newsletter successfully sent
Failed to send newletter

WeeklySSESSMENTS: Harga PP India Awal Pekan 22 Juni

Author: SSESSMENTS

Sumber Pasar: Lockdown yang Diberlakukan Kembali Pada Akhirnya Akan Menekan Sentimen Di Pasar PP India

  • Penawaran PP impor ke India masih terbatas
  • Permintaan PP secara keseluruhan lesu, kecuali permintaan untuk PP Homo Raffia
  • Penawaran PP impor mendatang dari para pemasok asing akan tetap kuat

Para pelaku pasar India menyatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa lockdown yang diberlakukan kembali di beberapa daerah di negara itu pada akhirnya akan menekan sentimen di pasar PP India. Pada pekan yang dimulai tanggal 22 Juni, penawaran PP lokal di India tercatat stabil dibandingkan pekan lalu. Penawaran untuk PP Homo Raffia dan PP Homo Injection dari seorang produsen lokal tetap tidak berubah dari pekan lalu dan berada di harga INR75.500/ton ($1.000/ton) dalam tunai, basis EXW Ahmedabad dan tidak termasuk 18% GST. Demikian juga, seorang trader lokal mempertahankan penawaran PP tetap stabil pada perbandingan pekanan. Di pasar impor, penawaran PP impor baru masih tetap langka pekan ini karena para pemasok belum mengumumkan penawaran baru. Sebagian besar pelaku pasar berpendapat bahwa ketika harga baru keluar, hal itu tidak akan bisa terjangkau karena kargo PP di pasar lokal tersedia di tingkat yang kompetitif. Untuk pekan ini, sebuah rumah dagang global menawarkan penawaran pengiriman bulan Juli untuk PP Homo Raffia asal Timur Tengah ke India antara $940-950/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama, $70/ton lebih tinggi dibandingkan dengan pengiriman bulan Juni. Namun, penawaran tersebut dianggap tidak terjangkau karena penawaran PP Homo Raffia lokal lebih menarik. Sementara penawaran untuk pengiriman bulan Juli untuk PP Homo Raffia dari Afrika Selatan dengan harga $900/ton tidak lagi berlaku, karena itu, para pembeli lebih memilih untuk membeli dari pasar lokal.

Seperti yang disebutkan oleh SSESSMENTS.COM, permintaan untuk PP Homo Raffia di India masih tetap sehat pekan ini. Sementara permintaan untuk grade PP lainnya lambat sejalan dengan permintaan yang lesu untuk sektor otomotif dan produk peralatan rumah tangga karena pandemi Coronavirus. Selain itu, sebagian besar pembeli hanya melakukan pembelian sesuai jumlah kebutuhan. Selain itu, karena kasus Coronavirus terus meningkat, pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali lockdown di beberapa daerah di India. Namun, para trader menyatakan bahwa lockdown tersebut tidak mempengaruhi industri secara signifikan karena orang masih kembali bekerja. Dari sisi produksi, Indian Oil Corporation Ltd (IOCL) telah memilih teknologi Sheriphol LyondellBasell untuk pabrik polypropylene (PP) baru yang akan dibangun di Panipat, Negara Bagian Haryana, India dengan kapasitas 450.000 ton/tahun. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan.

Untuk prospek, para pelaku pasar India berpendapat bahwa penawaran PP impor yang akan datang dari para pemasok asing akan menguat. Sedangkan untuk permintaan, para pemain pasar percaya bahwa meskipun lockdown tidak akan mempengaruhi produksi, situasinya akan menekan sentimen pasar di negara tersebut, sebagaimana dinyatakan pada SSESSMENTS.COM.

Penawaran untuk PP lokal dalam tunai, basis EXW (semua belum termasuk GST 18%)

AsalProdukTipe TransaksiPenawaran (INR/ton)Ekuivalensi Dalam USD/tonLokasi Tujuan
IndiaPP Block CopolymerOffer Given76.000-77.0001.007-1.020Mumbai
IndiaPP Homo FilmOffer Given74.000980.000Mumbai
IndiaPP Homo InjectionOffer Given75.5001.000Ahmedabad
IndiaPP Homo InjectionOffer Given72.500-73.000960-967Mumbai
IndiaPP Homo RaffiaOffer Given75.5001.000Ahmedabad
IndiaPP Homo RaffiaOffer Given72.500-73.000960-967Mumbai

Penawaran PP impor dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama India

AsalProdukTipe TransaksiPenawaran (USD/ton)
Timur TengahPP Homo RaffiaOffer Given940-950
Afrika SelatanPP Homo RaffiaOffer Given900

Tags: Asia Pacific,ISC,India,Indonesian,PP,Weekly

Published on June 24, 2020 3:35 PM (GMT+8)
Last Updated on June 24, 2020 3:35 PM (GMT+8)